Kegiatan Peringatan Lahan Basah Sedunia di SD Muhammadiyah Mertosanan


 


            Hari Lahan Basah Sedunia ( World Wetlands Day) diperingati setiap tanggal 2 Februari, merupakan hari peringatan ditandatanganinnya perjanjian internasional untuk melindungi lahan basah di seluruh dunia. Perjanjian ini dikenal dengan Konvensi Ramsar yang terjadi di kota Ramsar pada tahun 1971. Indonesia merupakan salah satu anggota konvensi Ramsar ini. Perjanjian ini dibuat sebagai upaya mengurangi resiko bencana di tengah meningkatnya perubahan iklim serta berfungsi me ngembalikan peran dan fungsi lahan basah.

Seperti yang kita ketahui bahwa kerusakan ekosistem di seluruh dunia terus meningkat.  Penyebab utamanya justru ialah ulah dan kelalaian manusia. Keruisakan ekosistem di sekitar kita diawali oleh tindakan kecil yang menyimpang seperti membuang sampah di sungai,  tidak mendaur ulang sampah sebagaimana mestinya sehingga mencemari tanah dan sumber air, penebangan pohon secara berlebihan, pembukaan hutan sebagai lahan perumahan , dsb.

Indonesia sebagai negara tropis dan negara kepulauan terbesar di dunia justru menjadi salah satu negara dengan frekuensi bencana alam tersering seperti banjir, longsor, puting beliung, maupun cuaca ekstrim. Untuk mengurangi bencana tersebut, tenrtu kita sebagai manusia harus mermiliki upaya yang efektif. Sebagai cara mengembalikan peran dan fungsi lahan basah serta ekosistem , setiap negara memiliki kebijakan yang dibuat sesuai dengan kondisi topografi masing-masing.

Namun,  setiap hal besar tentu diawali dengan hal kecil bukan?

Inilah yang mendasari kegiatan di SD Muhammadiyah Mertosanan yang turut serta memperingati Hari Lahan Basah Sedunia. Kegiatan yang kami lakukan di hari Jumat, tanggal 11 Februari 2022 adalah menanam berbagai jenis tanaman seperti tanaman bayam, sawi, serai, murbei, lengkuas, seledri dan bunga telang di lahan kosong samping sekolah.  Kegiatan ini dilakukan oleh guru serta staff di SD Muhammadiyah Mertosanan.  Selain bertujuan untuk memperingati hari lahan basah, kegiatan ini juga berfungsi untuk menumbuhkan kebiasaan menanam dan merawat tanaman serta mendayagunakan hasilnya sesuai dengan manfaatnya masing-masing.

Hal ini juga selaras dengan kegiatan Adiwiyata sekolah yang sedang berlangsung. SD Muhammadiyah Mertosanan akan tumbuh berkembang menjadi sekolah yang asri dan ramah lingkungan. Kegiatan seperti ini juga memberikan dampak positif tidak hanya bagi guru dan staff melainkan juga bagi siswa dan wali siswa karena mereka turut dilibatkan. Beberapa bibit yang ditanam merupakan sumbangan dari wali siswa dan beberapa kegiatan penanaman pohon tentu dilakukan oleh siswa sendiri.

Semoga kegiatan kecil ini akan berdampak besar bagi lingkungan di sekitar kita dan menjaga lingkungan bisa menjadi kebiasaan yang baik diterapkan sedini mungkin guna mengurangi kerusakan dan bencana alam yang mulai terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar